Thursday 30 January 2014

IDEALISME PAPAN TULIS

Filled under:

Sungguhlah hebat Mahasiswa bahkan sejarah bangsa Indonesia mulai dari terbentuknya sampai sekarang setiap Lembaran sejarah yang tercatat tak pernah lepas dari peranan Mahasiswa mulai dari Boedi Utomo sampai Era Reformasi . Dua Rezim Paling berkuasa di Indonesia dijatuhkan oleh Mahasiswa Namun kemanakah mereka sekarang ? Bukanlah Zaman sekarang jauh lebih bobrok dari sebelumnya ? Korupsi , Kekerasan , Kekejaman dan lain-lainnya ditelanjangkan secara bebas oleh Media . Penampakan-penamakan yang terjadi disekitar kita adalah penanda dari sebuah Fenomena kondisi suatu bangsa dan itulah cerminan kita sendiri Fenomena itulah yang mewakili seperti apa wajah kita sebenarnya dan itulah Wajah Bangsa Indonesia . Korupsi , Kekerasan , Kekejaman itulah cerminan diri kita yang sebenarnya . Saya berani mengatakan bahwa bukanah orang yang mencintai Indonesia yang tidak tidak peduli pada kondisi Negara kita pada saat ini jika memang benar kita mencintai Indonesia bukankah kita seharusnya peduli pada hal-hal diatas ? . Bicara Korupsi , mulai dari Perangkat Desa sampai Pemerintah Pusat Korupsi , Institusi Kenegaraan , DPR , sebagian besar dirancuni oleh penyakit yang bernama korupsi ,Bicara Kekerasan Mulai dari Siswa,pengantar Mayat dan supporter Sepakbola semuanya anarkis , Bicara kekejaman Institusi Kepolisisan justru menembaki warga sipil di berbagai daerah bahkan ikut tersandung kasus Hukum padahal bukankah mereka seharusnya yang menegakkan terus-menerus berada dalam kondisi seperti ini ?.


Mahasiswa sebagai motor perubahan , hampir dalam setiap kesempatan saya mendengar hal itu mulai dari Forum Diskusi , Pengkaderan , Seminar , dan sebagainya namun ketika saya benturkan dengan relitas kekinian tampaknya hanya akan menjadi Omong kosong belaka . Dalam setiap kesempatan saya mendengar kata “Revolusi sampai Mati” namun lagi-lagi ketika dibenturkan dengan realitas kekinian hanyalah sebuah bualan belaka . Di era keterbukaan sekarang ini seharusnya kita bisa membangun sebuah masyarakat seperti yang dicita-citakan oleh para Founding father bangsa ini dan bukannya sebaliknya . mungkinkah ada masalah dengan Mahasiswa ? .
SUNGGUHLAH BENAR APA YANG MARX KATAKAN TENTANG IDEOLOGI SEBAGAI KESADARAN PALSU BEGITUPUN GAGASAN TORITIKUS JERMAN PETER SLOTERDJIK TENTANG CYNISM ATAU SINISME YAITU SUATU KONDISI DIMANA KITA PAHAM KONDISI SEBUAH REALITAS NAMUN KITA TIDAK MELAKUKAN APA-APA (UNTUK MENGUBAHNYA) . Itulah jawaban yang paling tepat menggambarkan realitas kekinian pada Dunia Kemahasiswaan . Di era sekarang ini ruang belajar dan berproses semakin terbuka dengan menjamurnya Lembaga-lembaga Kemahasiswaan dan seharusnya semakin banyak alternative pemecahan  masalah bagi bangsa ini namun aneh nya justru Negara semakin tidak jelas arah dan tujuannya , sebenarnya kemanakah peran dan fungsi para Mahasiswa ini ? . Dan saya menemukan jawabannya pada apa yang saya sebut sebagai “Ideailsme Papan Tulis” yaitu suatu kondisi ketika gagasan dan pemahaman hanya sampai pada pemikiran dan tak pernah sampai pada dunia nyata , Layaknya sebuah papan tulis yang isinya berganti tiap hari topic yang satu ke topic yang lain.
Dalam dunia kemahasiswaan papan tulis adalah sahabat yang paling dekat dan hampir tiap hari kita berhadapan dengannya . Mulai dari kuliah sampai dengan kegiatan Lembaga Kemahasiswaan hampir semua menggunakan papan tulis bahkan dalam hampir semua kegiatan di dunia pendidikan menggunakan papan tulis.
Dalam kegiatan kemahasiswaan utamanya diskusi,kajian,serta berbagai kegiatan lain menggunakan papan tulis dan dan setiap harinya papan tulis ini menjadi teman sejati bagi mahasiswa , Dunia pun bisa dilihat dari sebuah papan tulis dan bahkan GAGASAN-GAGASAN TENTANG KEBENARAN,KEADILAN,DAN PERUBAHAN SOCIAL dapat ditemukan dalam sebuah papan tulis bahkan ribuan orang hebat telah lahir dari papan tulis ini , namun bangsa yang besar ini masih saja tak berubah justru penyakit-penyakit sosial seperti diatas justru semakin akut, entah apa yang terjadi dengan gagasan-gagasan ideal yang telah tertuliskan pada papan tulis ini.Gagasan-gagasan yang pernah tertuliskan pada papan tulis ini seakan-akan hanyalah seperti roda yang berputar terus menerus topic yang satu dan yang lainnya saling berganti satu sama lain dan terhapus begitu saja dari papan tulis ini yang tersisa hanyalah sebuah jejak-jejak kecil dalam ingatan yang mungkin sangat mudah untuk menghilang dan mengendap dalam akal. Entahlah diamankah letak pengaktualan gagasan-gagasan kecil ini. Mengingat PAULO COELHO (The Alchemist-1988 ) bahwa sebenarnya dari hal-hal sederhanalah kita bisa membuat sebuah perubahan yang besar serta gagasan EDWARD NORTON LORENTZ tentang Teori Chaos (The Butterfly Effect - 1961) bahwa “Kepakan sayap kupu-kupu di Brazil bisa mengakibatkan tornado di Texas”. Saya yakin beberapa saja gagasan ideal dalam papan tulis yang bisa kita aktualkan dalam dunia nyata maka saya yakin akan menimbulkan beberapa perubahan yang besar bagi dunia.
                Sampai sekarang yang saya temui hanyalah ”Intelektual-Intelektual Mekanik” Ala ANTONIO GRAMSCI dan “ Bal’am” Ala ALI SYARIA’TI yang melacurkan idealismenya kepada kelas penguasa demi kepentingan pribadi bahkan banyak yang mencari jalan itu melalui lembaga kemahasiswaan. Sekali lagi SLAVOJ ZIZEK benar  tentang Ideologi itu adalah kesadaran palsu , Kita berada dalam Tataran Simbolik. Ketika Anda mengaku Anti-Nasionalis  dan justru hormat pada bendera ketika upacara maka secara tidak langsung anda justru mengakui bahwa anda adalah seorang nasionalis ,karena apa yang kita lakukan justru menggambarkan seperti apa anda sebenarnya. Yah..!! itulah yang terjadi pada Mahasiswa jaman sekarang segala sesuatu hanya dinilai dari sisi pemikiran/ide dan gagasan belaka tidak dinilai dari segi realitas dan pengaktualan , Dimana semua masalah hanya dianggap selesai di papan tulis itulah “Subjek Sinis” Ala SLAVOJ ZIZEK dimana Kita sadar akan realitas sangatlah Menindas namun yang kita lakukan adalah justru mengabaikannya dimana Semua Gagasan selesai diatas papan tulis. Segala Gagasan Ideal di Dalam Dunia Kampus selama ini hanyalah terpenjara dalam dunia kampus di dalam sebuah papan tulis. Seandainya saja papan tulis bisa mengaktualkan apa yang pernah ditulis di dalamnya maka mungkinkah apa yang diyakini oleh Pemikir Post-Modernisme Seperti MICHAEL FOUCAULT , JACQUES DERRIDA , JULIE KRISTEVA DAN LOUIS ALTHUSSER Yang Menggempur subjek habis-habisan dan Berkata “SUBJEK SUDAH MATI” maka saya akan bilang bahwa “JIKA SUBJEK TELAH MATI, MAKA MUNGKINKAH TUHAN PUN TELAH MATI..??? ”.

AYUB GASALI  (MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN ANGKATAN 2009) SAAT INI AKTIF DI FORUM KAJIAN PERTANIAN –UNHAS (FKP-UH)
               

6 comments:

  1. kak, berarti subjeknya disini adalah realita ?? terus apa lagi yang melandasi pertanyaan terakhirta itu kak ?? yang bilang bahwa " JIKA SUBJEK TELAH MATI, MAKA MUNGKINKAH TUHAN PUN TELAH MATI..??? ”.

    ReplyDelete
  2. SUBJEK SEBENARNYA MERUJUK PADA MANUSIA , PEMAKNAAN MANUSIA TERHADAP REALITAS, PADA ZAMAN SEKARANG DIKATAKAN HAMPIR SUDAH BERNILAI 0 (NOL) , MANUSIA JUSTRU TERJEBAK OLEH REALITAS YANG MEREKA CIPTAKAN , OLEH KARENA ITU KETIKA REALITAS BERHENTI DIMAKNAI MAKA TUHANPUN JUGA BERHENTI DIMAKNAI..DAN MATI

    ReplyDelete
  3. “JIKA SUBJEK TELAH MATI, MAKA MUNGKINKAH TUHAN PUN TELAH MATI..??? ”
    gak perlu ji mungkin menggunakan kata "TUHAN"
    cukup yg d mngerti sja org :)
    itu lebih baik mgkin

    ReplyDelete
  4. SIPP.. MAKASIH ATAS MASUKANNYA :)

    ReplyDelete
  5. keren...mengangkat realitas sosial dan membenturkannya dengan peran sosial mahasiswa....
    mungkin ditulisan berikutnya dinda ayub gazali bisa memberikan tawaran metode untuk gerakan mahasiswa agar tidak galau dan mengambil peran yang lebih substansial dalam proses perubahan sosial...
    tetap menulis dinda...semoga ada kesempatan kita bisa berdiskusi secara langsung

    ReplyDelete
    Replies
    1. SIAP KAK
      MUDAH-MUDAHAN SKRIPSI CEPAT KELAR
      SAYA BUTUH BANYAK DISKUSI KAK DENGAN KT..HEHEHE

      Delete